SUDAHKAH KITA BERISTIGHFAR HARI INI ?

Suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri tentang lamanya paceklik, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Terakhir ada yang meminta agar didoakan punya anak, al-Hasan menimpali, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya,

"Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.

Maka al-Hasan al-Bashri pun menjawab,

“Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri.

Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh:

“Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu

---

Rasul shallallahu ’alaihi wasallam pun bersabda :

“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ* مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ *مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”

Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka  (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

---

Sudahkah kita beristighfar hari ini?  Mari...

Kajian Ba'da Shubuh 14 Agustus 2016

Kajian bada shubuh bersama Ustadz Hamzah Abbas Lc minggu tgl 14 Agst 2016 di Masjid Janatul Firdaus.
Alhamdulillah infaq tausiyah RW 13 terkumpul sebesar Rp 1.126.000,- jazakumullah semoga amal, ibadah, infaq dan sodaqoh bapak/ibu semua diterima Allah Subhaanahu Wa Ta'ala aamiin.

Rahasia Kematian dalam Al-Quran

PARA dokter ahli jantung menegaskan bahwa fenomena kematian mendadak tersebar banyak di tahun-tahun terakhir ini, dan bahwa terlepas dari perkembangan ilmu kedokteran, namun jumlah manusia yang mati tiba-tiba juga meningkat. Dan melalui statistik yang akurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menegaskan bahwa fenomena kematian mendadak, tidak muncul kecuali saat ini yang terus meningkat meskipun semua tindakan pencegahan dan antisipasi meningkat.

Ada fenomena yang menakjubkan mencerminkan keajaiban medis yang tidak terbantahkan, Nabi, saw:

إَنَّ مِنْ أَمَارَاتِ السَّاعَةِ أَنْ يُظْهِرَ مَوْتِ الْفَجْأَةِ

“Bahwa di antara tanda-tanda yang dekatnya hari kiamat adalah merebaknya kematian mendadak” (At-Thabrani). Ini merupakan bukti mukjizat Nabi saw bahwa beliau adalah Rasulullah (utusan Allah)? Marilah kita bertobat kepada Allah agar terhindar dari kematian mendadak ini?

Para ilmuwan mengkonfirmasi bahwa kematian diciptakan dalam sperma, dan berkembang di dalam sel sejak manusia dalam rahim. Mereka (para ilmuwan) mengatakan: kematian diciptakan dalam setiap unsur sel seperti katup pengaman yang mengontrol kehidupan sel, setelah semua perpecahan mengubah ukuran unsur-unsur tersebut, dan ketika semakin pendek ukurannya maka maka kematian semakin dekat, dan pada ukuran tertentu sel reproduksi akan berhenti dan mati, dan itulah yang disampaikan kepada kita melalui Al-Quran, Allah berfirman :

“Kami telah memperkirakan kematian di antara kalian dan kami tidak mendahuluinya,” (Al-Waqi’ah: 60],

Maksudnya adalah bahwa Tuhan Allah SWT menempatkan sistem yang terprogram untuk proses kematian, sehingga para ilmuwan membuat satu istilah ilmiah baru tentang kematian sel yang disebut (kematian sel yang terprogram) dan karena itu ayat yang menegaskan: “Kami telah telah memperkirakan kematian diantara antara kalian” (Al-Waqi’ah: 60), sesuai dengan fakta-fakta ilmiah, dan ini membuktikan akan mukjizat Al-Quran.

Terjadi pada setiap sel tubuh berbagai tindakan yang disebut oleh para ilmuwan: tindakan degeneratif, yang terjadi setelah periode tertentu dari kehidupan sel. Karena itu, sel tumbuh akan terus berkembang dan membesar serta mulai melaksanakan kegiatannya, namun setelah usia tertentu mulai tindakan degeneratif yang terdapat di dalam sel, sehingga para ilmuwan mengatakan bahwa proses ini tidak dapat dihentikan, tetapi yang menghentikan proses ini adalah kematian, karena kematian telah terprogram, sel ini misalnya, akan mati setelah (sepuluh hari), meskipun kita berusaha untuk menghentikan proses degenerasi ini, sel akan tetap mati, dan inilah kebenaran yang disebutkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

وَمَنْ نُعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِي الْخَلْقِ أَفَلا يَعْقِلُونَ

“Dan Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan Dia kepada kejadian(nya). Maka Apakah mereka tidak memikirkan?” (Yasin:68)

Perhatikanlah bersama saya, kata “Nunakkishu” (Kami kembalikan) yang menggambarkan ungkapan yang cermat degeneratif pada sel-sel otak, hati, jantung, dan dalam semua sel manusia ada tindakan degeneratif selalu berakhir dengan kematian, Subhhanallah!

☘ INFO KAJIAN SABTU PAGI ☘

 بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ ِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنْ شَاءَ اللّه
📆  Sabtu, 6 Agustus 2016 ( 3 dzulqa'idah 1437 H)
⏱ 10.00 - 11.30
👤  Ust.Ronny
📚 Materi: Hadist Qudsi
🕌┃Masjid Al Muhajirin Taman Galaxy, Jl. Pulo Sirih Timur 8, Bekasi

Semoga اَللّهُ  سبحانه وتعالى  memudahkan langkah kita untuk menuntut ilmu...

آمــــــــــــــــــين يا رب العالمين

جَزَاكم اللّهُ خَيْرًا

بَارَكَ اللَّهُ فِيْكم

وَالسَّلاَمُ عَلكمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه

KIAMAT Yang Bikin kita Sadar

oleh : Ust Yusuf Mansur


Suatu tanda bahwa hari kebangkitan akan tiba sebentar lagi::
4:00 pagi kita bangun solat subuh, kemudian kita bersiap2 utk ke tempat kerja, sampai kantor pukul 7:00 pagi, hari masih gelap.

Mungkin kita anggap hari ini akan hujan, jadi abaikan.

Masuk kantor, bekerja dan kita lihat pukul 12:00 siang, sudah waktunya makan siang, tapi keadaan masih tetap gelap.

Keluar pintu kantor, suasana masih gelap, hitam pekat seperti malam..mungkin masih bisa dianggap hari ini akan hujan lagi.

Jadi abaikan saja.

Tapi kalo jam 14:00 pm pun hari masih gelap.. pertanda apa itu?..

keesokkan pun sama, nonton tv semua orang kalang kabut menceritakan bahwa dunia ini sudah tidak ada lagi siangnya..dan begitu juga dengan lusa..masih tidak ada lagi matahari..

Tetapi pada hari keempat kita bangun pagi, kita dapat melihat matahari, tetapi jangan terkejut karena matahari telah terbit dari sebelah barat..

Kehebatan ahli dunia akan mengatakan itu fenomena alam, tapi sadarkah, itulah pertanda besar yang paling awal sebelum tibanya hari kiamat!!

Maka telah tertutuplah pintu taubat..

Saat itu, kita akan lihat satu fenomena luar biasa di mana golongan kaya akan keluarkan semua hartanya utk diinfakkan,

Golongan yang tidak pernah baca quran,akan rela 24 jam untuk baca Al qur'an,

Golongan yang tak pernah solat jemaah akan berlari2 dan berbondong bondong menunaikan solat secara berjemaah..

tapi sayangnya semuanya sudah tidak berguna lagi..karena Kiamat telah terjadi

Bismillahirrahmanirrahim.

Kenapa kita tidur saat Allah memanggil?

Tapi kita sanggup menahan kantuk saat menonton film atau menonton tv selama 3 jam?

Kenapa kita bosan saat baca al-qur'an?

Melainkan kita lebih rela membaca timeline twitter, wall facebook, novel atau buku lain?
Melihat tv pagi, siang, malam?

Kenapa kita senang sekali mengabaikan pesan dari Allah?

Tapi kita sanggup memforward pesan yang aneh-aneh?

Kenapa masjid semakin kecil dan sepi ?

Tapi bar dan club, mall semakin besar dan ramai ?

Kenapa kita lebih sangat senang menyembah ARTIS?

Tapi sangat susah untuk menemui ALLAH?

Pikirkan itu !!!

Apakah anda akan menforward pesan ini?

Apakah anda akan mengabaikan pesan ini karena takut ditertawakan dengan kawan yang lain?

Allah Berkata: "Jika kamu menyangkal Aku di depan teman-temanmu, Aku akan menyangkal kamu pada saat hari penghakiman..."

"Barang siapa yang menyampaikan 1(satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala

-renungkanlah..

Bacalah
KIAMAT menurut Agama Islam di tandai dgn:

- Kemunculan Imam Mahdi

- Kemunculan Dajjal

- Turunnya Nabi Isa (AS)

- Kemunculan Yakjuj dan Makjuj

- Terbitnya matahari dari Barat ke Timur

- Pintu pengampunan akan ditutup

- Dab'bat al-Ard akan keluar dari tanah & akan menandai muslim yang sebenar2nya

- Kabut selama 40 Hari akan mematikan semua orang beriman sejati shg mereka tidak perlu mengalami tanda2 kiamat lainnya

- Sebuah kebakaran besar akan menyebabkan kerusakan

- Pemusnahan/runtuhnya Kabah

- Tulisan dalam Al-Quran akan lenyap

- Sangkakala akan ditiup pertama kalinya membuat semua makhluk hidup merasa bimbang dan ketakutan

- Tiupan sangkakala yang kedua kalinya akan membuat semua makhluk hidup mati dan yg ketiga yang membuat setiap makhluk hidup bangkit kembali

Nabi MUHAMMAD SAW telah bersabda:
"Barang siapa yg mengingatkan ini kepada orang lain, akan Ku buatkan tempat di syurga baginya pada hari penghakiman kelak"

Kita bisa kirim ribuan bbm mesra, promote, bc yang tidak terlalu penting tapi bila kirim yang berkaitan dengan ibadah mesti berpikir 2x.

Allah berfirman : "jika engkau lebih mengejar duniawi daripada mengejar dekat denganKu maka Aku berikan, tapi Aku akan menjauhkan kalian dari syurgaKu"

Itulah yg dimaksud dajjal yg bermata satu: artinya hanya memikirkan duniawi dr pda akhirat.

Kajian Ba'da Shubuh

Kajian bada shubuh hr ini Minggu tgl 31 Juli 2016 bersama Ustadz Achmad Yaman Lc di Masjid Baiturrahim

KEWAJIBAN MEMULIAKAN WANITA

Oleh Ustadz Yahya Abdurahman
(Pengisi Rubrik Hadist Pilihan pada Tabloid Media Umat dan Majalah Al Waie)


فَاتَّقُوْا اللهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوْهُنَّ بِأَمَانِ اللهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوْجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوْطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُوْنَهُ فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوْهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Bertakwalah kepada Allah tentang (urusan) wanita, karena sesungguhnya kalian telah mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Kalian mempunyai hak yang menjadi kewajiban mereka, yaitu mereka tidak boleh memasukkan ke rumah kalian orang yang tidak kalian sukai. Jika mereka melakukannya maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Mereka pun memiliki hak yang menjadi kewajiban kalian, yaitu nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang makruf (HR Malik, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibn Majah, an-Nasai, ad-Darimi, Ahmad, Ibn Hibban, al-Baihaqi, Ibn Khuzaimah, Abad bin Humaid, Ibn Abi Syaibah, dll)

Hadis ini diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad, dari bapaknya, yaitu Muhammad bin Ali bin al-Husain, dari Jabir bin Abdullah ra. Sabda Rasul ini merupakan penggalan dari khutbah panjang yang Beliau sampaikan di Arafah pada saat Haji Wada’.

Nabi saw. Bersabda, “FattaqûLlâh fî an-nisâ’.” Al-Munawi menjelaskan maksudnya adalah, “Bertakwalah dalam hal hak-hak mereka.” 

Imam an-Nawawi di dalam Syarh Shahîh Muslim menyatakan, “Hadis ini merupakan dorongan untuk memperhatikan hak para wanita, menasihati mereka dan memperlakukan mereka secara makruf.” 

“Fa innakum akhadztumûhunna bi amâniLlâh—di dalam sebagian riwayat dengan lafal “bi amânatiLlâh—maksudnya adalah “bi ‘ahdiLlâh (dengan janji Allah), yaitu janji untuk bersikap lembut dan bergaul dengan baik.

“Wa istahlaltum furûjahunna bi kalimatiLlâh,” maksudnya adalah dengan syariah-Nya atau dengan perintah dan hukum-Nya, yaitu kebolehan dari Allah, dan kalimat firman Allah, “fankihû mâ thâba lakum min an-nisâ’ (nikahilah wanita yang kalian sukai)… Juga dikatakan maknanya adalah dengan ijab dan qabul, yaitu dengan kalimat yang diperintahkan oleh Allah. 

“Wa lakum ‘alayhinna an lâ yûthi’na furusyakum ahadan takrahûnahu.” Menurut penulis ‘Awn al-Ma’bûd maksudnya adalah, “Hendaknya ia tidak memberikan izin kepada siapapun (yang tidak disukai suami) masuk ke rumah suami. Larangan tersebut mencakup laki-laki dan perempuan.” 

Imam an-Nawawi menyatakan, “Maknanya adalah hendaknya mereka (para istri) tidak mengizinkan siapapun yang tidak kalian sukai untuk masuk ke rumah kalian dan duduk di dalamnya; baik yang diberi izin itu laki-laki asing, perempuan atau di antara mahram istri. Sebab, larangan tersebut mencakup semua. Inilah hukum dalam masalah ini menurut para fukaha, yaitu bahwa istri tidak halal mengizinkan laki-laki atau perempuan, mahram-nya ataupun bukan, untuk masuk ke rumah suami; kecuali orang yang dalam anggapan atau dugaan istrinya itu bahwa suami tidak membencinya. Sebab, hukum asalnya adalah haram masuk ke rumah seorang manusia sehingga terdapat izin untuk masuk yang berasal dari dia atau orang yang ia izinkan untuk memberi izin itu, atau diketahui adanya kerelaannya dengan menerapkan ‘urf tentang itu atau semacamnya. Kapan saja terdapat keraguan akan adanya kerelaan dia dan tidak bisa dikuatkan adanya kerelaan itu serta tidak terdapat qarînah maka tidak boleh masuk dan istri tidak boleh memberikan izin.”

“Fa in fa’alna dzâlika fadhribûhunna dharban ghayr mubarrih.” Maknanya, jika mereka mengizinkan orang yang tidak kalian sukai masuk ke rumah kalian maka pukullah mereka dengan pukulan yang ghayr mubarrih. Jadi, dalam hal ini suami boleh memukul istrinya dalam bentuk pukulan ghayr mubarrih untuk mendidik istri. Hanya saja, di dalam QS an-Nisa’ [4]: 34, pukulan itu adalah langkah terakhir: setelah istri dinasihati; jika tidak mempan, lalu pisah ranjang; dan jika tidak mempan juga baru dengan pukulan tersebut.

Pukulan ghayr mubarrih adalah pukulan yang tidak keji (ghayr syâ‘in), tidak keras, tidak menyebabkan luka dan tidak meninggalkan bekas sedikitpun. Menurut Ibn Abbas, yang dimaksud bukanlah pukulan dengan tongkat atau semisalnya. Al-Hajaj dan Hasan Bashri menjelaskan, “Yaitu pukulan yang tidak membekas (ghayr muatstsir).” Menurut para fukaha pukulan ghayr mubarrih adalah pukulan yang tidak menyebabkan rusaknya organ dan tidak meninggalkan bekas sedikitpun.”1

“Wa lahunna ‘alaykum rizquhunna wa kiswatuhunna bi al-ma’rûf”. Jika suami memiliki hak yang menjadi kewajiban istri, maka harus diingat bahwa istri juga memiliki hak yang menjadi kewajiban suami; yaitu hak nafkah (pangan, sandang, papan, dsb) secara makruf. Muawiyah bin Haydah al-Qusyairi pernah bertanya, “Ya Rasulullah, apa hak isteri kami?” Beliau menjawab, “Engkau memberinya makan jika engkau makan dan memberinya pakaian jika engkau berpakaian. Jangan engkau memukul wajah, jangan mencela (mencaci)-nya, dan jangan mendiamkannya kecuali di dalam rumah.” (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Bi al-ma’rûf, menurut al-Munawi, maksudnya adalah dengan memperhatikan kondisi suami, baik miskin ataupun kaya, atau dengan cara yang makruf (layak) secara proporsional dan terpuji.

Jadi, hadis ini memerintahkan para suami untuk memperhatikan hak-hak istri; agar para suami senantiasa bersikap lemah lembut kepada istri, mempergauli dan memperlakukan istri dengan makruf. Hingga ketika menasihati, memberi sanksi dan bahkan jika terpaksa memukul dalam rangka mendidik pun tetap harus dengan cara yang makruf. 

Hendaknya kita selalu ingat sabda Nabi saw.:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ ِلأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ ِلأَهْلِي

Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada istrinya dan aku adalah yang paling baik di antara kalian kepada istriku (HR at-Tirmidzi, Abu Dawud dan ad-Darimi).

Hendaknya setiap kita, apalagi para pengemban dakwah, memperhatikan dan berupaya mewujudkan hal ini.

Allâhumma waffiqnâ ilâ thâ’atika wa husni ‘isyrati li ahlinâ. 


Catatan Kaki:

1 Lihat tafsir QS 4: 34 di dalam Tafsîr ath-Thabari, Tafsîr al-Qurthubî, Tafsîr Ibn Katsîr, Tafsîr al-Alûsî, dsb.

Ditulis ulang oleh: IG Team
Semoga Allah Azza Wa Jalla Merahmati Penulisnya.

Silahkan share ulang dan jadikan amal soleh
Add PIN BBM 52878641
Ikuti kajiannya Yuk di Group Whats Up !
#Islamic Geographic
All About Islam-Recharge Your Iman
Daftar#Nama#Lokasi#Jenis Kelamin
Contoh : Daftar#Agus#Jakarta#LK
Chat ke 087871541100
Ikhwan dan Akhwat terpisah
Alhamdulillah… hanya Allah yang berhak dipuji.

KAJIAN SAHABAT MUSLIMAH

بِسْـمِ اللّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهُ  

Hadirilah Kajian Muslimah : 
إِنْ شَاءَ اللّهُ

Selasa, 2 Agustus  2016
Masjid Baiturrahim, jl.Surya Raya, Jakasetia, Bekasi Selatan  
Pukul : 09.30 -11.30
Membahas Kitab 

" Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga "

karya : Ust.Yazid Bin Abdul Qadir Jawas
Bab : Penghalang Dalam Menuntut Ilmu

Ústαdz. :  Ustadz Abu Islama , MA 

حفظه الله تعالى 

Disediakan tempat untuk bapak-bapak.    
Bagi ummahat yg membawa putra dan putri harap menjaganya agar tidak mengganggu kelangsungan kajian

" Menuntut ilmu syar'i wajib bagi setiap muslim dan muslimah " 
shohih : HR. Ibnu Majah no.224